Sambut Festival Pertengahan Musim Luruh China: Tradisi, Makanan, dan Makna
Festival Pertengahan Musim Luruh, juga dikenal sebagai Festival Bulan atau Festival Kue Bulan, merupakan salah satu festival terpenting dalam kalender Tiongkok. Dirayakan pada tanggal ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar Tiongkok, festival ini menandai akhir panen musim gugur dan biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober di kalender Gregorian.
Sejarah dan Makna
Festival Pertengahan Musim Luruh memiliki sejarah yang kaya dan berakar pada legenda dan tradisi kuno. Salah satu kisah yang terkenal menceritakan tentang legenda Chang'e, dewi bulan. Dikatakan bahwa Chang'e, istri seorang pemanah legendaris bernama Hou Yi, minum ramuan keabadian untuk mencegah suaminya menggunakannya untuk mengalahkan sepuluh matahari yang sedang mengamuk. Setelah meminum ramuan tersebut, Chang'e terbang ke bulan dan tinggal di sana hingga saat ini.
Festival ini secara tradisional merupakan waktu bagi keluarga untuk berkumpul, bersyukur atas panen, dan menghormati bulan. Masyarakat Tiongkok kuno percaya bahwa bulan purnama pada malam Festival Pertengahan Musim Luruh adalah yang terindah dan paling terang dalam setahun.
Tradisi dan Aktivitas
Festival Pertengahan Musim Luruh dipenuhi dengan tradisi unik dan aktivitas meriah. Berikut beberapa di antaranya:
1. Menikmati Kue Bulan: Kue bulan, yang merupakan makanan yang sangat identik dengan festival ini, adalah kue bundar berisi pasta manis atau kacang-kacangan, melambangkan keutuhan dan kebersamaan keluarga. Kue bulan datang dalam berbagai ukuran dan rasa, dengan isian yang beragam seperti lotus, kacang merah, dan bahkan keju.
2. Menyaksikan Bulan Purnama: Salah satu kegiatan utama adalah menikmati keindahan bulan purnama. Keluarga dan teman berkumpul di luar ruangan, menikmati pemandangan bulan sambil berbagi cerita dan menikmati kue bulan.
3. Menyalakan Lentera: Lentera, khususnya lentera berbentuk bulan, adalah dekorasi umum selama festival ini. Lentera dihiasi dengan desain-desain indah dan sering kali dilampirkan pada langit-langit atau dipegang selama parade lentera.
4. Membakar Kembang Api dan Petasan: Membakar kembang api dan petasan adalah tradisi populer lainnya, yang diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
5. Parade Lentera: Di berbagai kota di China, diadakan parade lentera yang meriah dan berwarna-warni. Parade ini menampilkan lentera-lentera yang rumit dan unik, serta tarian dan pertunjukan tradisional.
Makna Modern
Di era modern, Festival Pertengahan Musim Luruh masih dirayakan dengan penuh semangat. Selain nilai-nilai tradisional, festival ini juga menjadi kesempatan untuk:
- Mempererat ikatan keluarga: Festival ini adalah waktu bagi keluarga untuk berkumpul, bersantai, dan saling berbagi cerita dan kebahagiaan.
- Mengucapkan rasa syukur: Festival Pertengahan Musim Luruh merupakan momen untuk bersyukur atas panen dan melimpahnya rezeki.
- Melepaskan stres: Dalam kehidupan yang serba cepat, Festival Pertengahan Musim Luruh menawarkan kesempatan untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam dan bulan purnama.
Pesan dan Kesimpulan
Festival Pertengahan Musim Luruh adalah festival yang kaya akan makna dan tradisi, yang telah dirayakan selama berabad-abad di China. Melalui tradisi dan aktivitasnya, festival ini mengingatkan kita tentang pentingnya keluarga, persatuan, dan rasa syukur.
