Jet Supermasif dari Lubang Hitam Menjangkau 23 Juta Tahun Cahaya
Para astronom telah menemukan jet supermasif yang dipancarkan dari lubang hitam supermasif di galaksi jauh yang membentang 23 juta tahun cahaya. Jet ini adalah yang terpanjang yang pernah ditemukan, jauh melebihi catatan sebelumnya, dan memberi kita gambaran yang luar biasa tentang kekuatan luar biasa dari lubang hitam.
Ukuran dan Jarak yang Luar Biasa
Jet tersebut dipancarkan dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi yang disebut 3C 296, yang terletak sekitar 4.5 miliar tahun cahaya dari Bumi. Jet ini terdiri dari partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
Dengan panjang 23 juta tahun cahaya, jet ini sekitar dua kali lebih besar dari galaksi kita, Bima Sakti.
Jet ini telah dideteksi menggunakan data dari Very Large Array (VLA), jaringan radioteleskop di Amerika Serikat, dan juga dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Data tersebut menunjukkan bahwa jet tersebut membentang dari pusat galaksi 3C 296 hingga ke tepi gugus galaksi di mana galaksi tersebut berada.
Fenomena Alam yang Tak Tertandingi
Penemuan ini memberikan bukti tambahan untuk kekuatan lubang hitam supermasif dan peran mereka dalam evolusi galaksi. Jet ini merupakan bukti dari proses kompleks yang terjadi di sekitar lubang hitam supermasif.
Pembentukan jet ini dikaitkan dengan energi luar biasa yang dihasilkan oleh bahan yang jatuh ke lubang hitam, yang dikenal sebagai akresi.
Bahan yang terakumulasi akan dipanaskan hingga suhu jutaan derajat, dan kemudian dipancarkan sebagai jet yang sangat sempit dan sangat kuat.
Implikasi untuk Studi Kosmologi
Penemuan ini memiliki implikasi signifikan bagi studi kosmologi. Jet ini memungkinkan para astronom untuk mempelajari tentang evolusi galaksi dan bagaimana lubang hitam supermasif berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Mereka juga dapat membantu kita memahami lebih lanjut tentang bagaimana struktur besar di alam semesta terbentuk.
Penelitian Selanjutnya
Para astronom akan terus mempelajari jet ini untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana jet ini terbentuk dan bagaimana mereka memengaruhi lingkungan sekitar mereka. Mereka akan menggunakan instrumen canggih seperti Event Horizon Telescope (EHT) untuk mendapatkan gambar yang lebih detail dari jet ini dan mempelajari proses fisik yang mengendalikannya.
Penemuan ini merupakan bukti kemajuan yang signifikan dalam pemahaman kita tentang alam semesta, dan hal itu menjanjikan lebih banyak penemuan menarik di masa depan.
