Festival Kuih Bulan Asia: Sejarah Dan Resipi
Festival Kuih Bulan, atau Mid-Autumn Festival, merupakan acara budaya yang dirayakan oleh banyak negara Asia, terutama di Tiongkok, Vietnam, Korea, dan Jepang. Perayaan ini biasanya jatuh pada bulan kedelapan dalam kalender lunar Tiongkok, yang biasanya di bulan September atau Oktober.
Sejarah Festival Kuih Bulan
Festival Kuih Bulan berakar dalam sejarah Tiongkok kuno, dan kisahnya terjalin dengan legenda dan mitos. Beberapa sumber menyebutkan bahwa festival ini dirayakan sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M), sementara yang lain menghubungkannya dengan legenda Chang'e, dewi bulan dalam mitologi Tiongkok.
Legenda Chang'e:
Kisah Chang'e menceritakan tentang seorang wanita yang mengonsumsi pil keabadian untuk menyelamatkan suaminya dari perang. Setelah meminum pil tersebut, Chang'e terbang ke bulan dan tinggal di sana sebagai dewi. Untuk mengenang Chang'e, orang-orang Tiongkok mulai membuat kue berbentuk bulat yang melambangkan bulan dan menghadiahkannya kepada para dewa sebagai persembahan.
Tradisi Lain:
Selain legenda Chang'e, terdapat beberapa tradisi lain yang berkaitan dengan festival ini. Di Tiongkok kuno, Festival Kuih Bulan dirayakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen yang melimpah. Selain itu, festival ini juga menjadi waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan menikmati makanan lezat.
Makna Festival Kuih Bulan
Festival Kuih Bulan memiliki makna yang mendalam bagi budaya Asia.
- Penyatuan Keluarga: Festival ini adalah momen untuk merayakan penyatuan keluarga, terutama di masa lampau ketika banyak orang harus meninggalkan rumah untuk bekerja.
- Kesatuan dan Harapan: Bentuk kue bulan yang bulat melambangkan kesatuan dan harapan.
- Penerangan dan Cahaya: Lampu lentera yang dihidupkan selama festival melambangkan penerangan dan harapan untuk masa depan yang cerah.
- Kemakmuran dan Kelimpahan: Kuih bulan, dengan beragam isinya, melambangkan kemakmuran dan kelimpahan dalam hidup.
Resipi Kuih Bulan
Kuih bulan, atau "yuebing" dalam bahasa Mandarin, adalah hidangan istimewa yang dinikmati selama festival. Kue ini memiliki bentuk bulat dan terbuat dari adonan yang mengandung tepung, gula, minyak, dan telur.
Bahan-bahan untuk Adonan:
- 200 gram tepung serbaguna
- 100 gram gula pasir
- 100 gram lemak babi atau margarin, dilelehkan
- 2 butir telur
- 1 sendok teh baking powder
- Secukupnya air
Bahan-bahan untuk Isian:
- 250 gram kacang merah, direbus dan dihaluskan
- 100 gram gula pasir
- 1 sendok teh minyak wijen
- Secukupnya air
Cara Membuat:
- Campurkan tepung, gula, lemak babi/margarin, telur, dan baking powder. Aduk hingga tercampur rata.
- Tambahkan sedikit air, sedikit demi sedikit, hingga adonan menjadi kalis.
- Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan bentuk menjadi bulatan.
- Campurkan semua bahan untuk isian. Masak hingga menjadi pasta yang kental.
- Letakkan isian di tengah adonan bulatan, tutup dengan adonan lainnya, dan bentuk menjadi bola.
- Panaskan oven pada suhu 180 derajat Celcius.
- Panggang kue bulan selama 20-25 menit, hingga matang dan berwarna keemasan.
- Sajikan hangat atau dingin.
Tips:
- Anda bisa menggunakan berbagai macam isian, seperti kacang hijau, lotus, wijen, dan bahkan cokelat.
- Anda juga bisa menggunakan cetakan khusus untuk membuat kue bulan dengan berbagai bentuk.
Kesimpulan
Festival Kuih Bulan adalah acara budaya yang kaya akan makna dan sejarah. Perayaan ini merupakan momen penting bagi keluarga Asia untuk berkumpul, merayakan, dan berbagi kebahagiaan bersama. Kuih bulan, dengan berbagai macam isinya, menjadi simbol kesatuan, harapan, dan kemakmuran. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang Festival Kuih Bulan dan resep pembuatan kue bulannya.
