Asal Usul Festival Pertengahan Musim Luruh: Kisah Pengkhianatan dan Keabadian
Festival Pertengahan Musim Luruh, juga dikenal sebagai Festival Bulan, adalah perayaan tahunan yang kaya tradisi dan sejarah. Lebih dari sekadar pesta makan kue bulan, Festival Pertengahan Musim Luruh menyimpan kisah menarik tentang pengkhianatan, keabadian, dan kebijaksanaan. Kisah ini bermula dari dinasti Han Barat, sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Kisah Pengkhianatan Chang'e dan Obat Keabadian
Kisah ini berpusat pada tokoh legendaris Chang'e, istri dari penembak jitu legendaris, Hou Yi. Pada masa itu, sepuluh matahari muncul di langit, menghanguskan bumi dengan panasnya. Hou Yi dengan tekad yang kuat, menembak jatuh sembilan matahari, menyelamatkan bumi dari bencana. Sebagai penghargaan atas keberaniannya, Kaisar Langit memberikan Hou Yi pil keabadian.
Hou Yi bermaksud untuk berbagi obat tersebut dengan Chang'e, namun berita itu sampai ke telinga Pang Meng, seorang pemburu yang iri dan serakah. Saat Hou Yi sedang berburu, Pang Meng mencoba mencuri obat tersebut dari Chang'e. Chang'e untuk melindungi obat tersebut dari tangan Pang Meng, menelan obat keabadian itu.
Akibat menelan obat tersebut, Chang'e terangkat ke langit dan tinggal di bulan. Hou Yi, yang patah hati karena kehilangan istrinya, meletakkan sesajen di halaman untuk Chang'e. Sesajen itu berupa kue bulan, sebagai persembahan cinta dan harapannya untuk bertemu kembali dengan Chang'e.
Festival Pertengahan Musim Luruh: Perayaan Kebahagiaan dan Kesatuan
Sejak saat itu, setiap tahun pada tanggal 15 bulan ke-8 kalender lunar, masyarakat Tiongkok merayakan Festival Pertengahan Musim Luruh. Perayaan ini menjadi simbol kesatuan keluarga dan kebahagiaan. Kue bulan yang menjadi simbol utama festival ini melambangkan kesatuan, sementara bulan purnama melambangkan harapan dan reuni.
Selain kue bulan, tradisi lain dalam Festival Pertengahan Musim Luruh meliputi:
- Lentera: Masyarakat menggantung lentera berwarna-warni sebagai simbol cahaya dan harapan.
- Menikmati Bulan: Keluarga berkumpul untuk menikmati keindahan bulan purnama dan makan bersama.
- Lomba Mendorong Bola: Sebuah permainan tradisional yang melambangkan pengusiran kejahatan.
Keabadian dan Kebijaksanaan dalam Festival Pertengahan Musim Luruh
Kisah Chang'e dan Hou Yi menyimpan pesan mendalam tentang pengorbanan, cinta, dan keabadian. Walaupun Chang'e terpisahkan dengan Hou Yi, legenda ini menunjukkan bahwa cinta dan kenangan dapat bertahan selamanya.
Festival Pertengahan Musim Luruh juga mengajarkan tentang kebijaksanaan. Kejadian Pang Meng yang serakah menunjukkan pentingnya kejujuran dan integritas, sementara tindakan Chang'e yang berani melindungi obat keabadian mengajarkan tentang pengorbanan dan keberanian.
Kesimpulan
Festival Pertengahan Musim Luruh, di luar keindahan dan kesenangannya, mengandung pesan yang sarat makna. Perayaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keluarga, cinta, dan kebijaksanaan, serta simbol keabadian dan harapan yang terus hidup di setiap generasi.