Viral Gara-Gara Apa? Profil Tom Lembong, Si "Guru Ekonomi" yang Suka Ngomong Asal!
Tom Lembong, nama yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Ekonom yang dikenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan dan lugas ini kerap menjadi sorotan media, terutama saat ia melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang mengundang pro dan kontra. Namun, siapa sebenarnya Tom Lembong?
Dari "Guru Ekonomi" hingga Pengusaha Sukses
Tom Lembong memulai karirnya sebagai ekonom dengan latar belakang pendidikan yang cemerlang. Ia meraih gelar Master of Science (M.Sc.) di bidang Ekonomi dari University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studinya, ia bergabung dengan Bank Dunia dan meniti karier di berbagai perusahaan multinasional.
Kiprahnya di dunia bisnis:
- Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk (MNC Group): Tom Lembong dikenal sebagai salah satu penggerak di balik kesuksesan MNC Group, perusahaan media dan hiburan yang besar di Indonesia.
- Penasihat Menteri di Kementerian BUMN: Tom Lembong pernah menjabat sebagai Penasihat Menteri di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- Pendiri dan CEO Avrist Assurance: Ia juga merupakan pendiri dan CEO Avrist Assurance, perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia.
Sosok Kontroversial yang Suka "Ngomong Asal"
Di tengah prestasinya yang gemilang, Tom Lembong dikenal sebagai sosok yang suka "ngomong asal" alias berpendapat tanpa tedeng aling-aling. Ia tak segan-segan melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan pemerintah maupun sektor bisnis. Beberapa pernyataan kontroversial Tom Lembong yang sempat viral:
- Kritik terhadap kualitas SDM Indonesia: Tom Lembong pernah menyatakan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara maju.
- Pernyataan tentang "Jokowi dan Luhut": Ia pernah mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang menurutnya terlalu berfokus pada investasi asing dan mengabaikan potensi dalam negeri.
- Kritik terhadap gaya hidup "hedon": Tom Lembong juga vokal dalam mengkritik gaya hidup hedonisme dan konsumtif masyarakat, yang menurutnya menghambat kemajuan bangsa.
Viral Gara-Gara Apa?
Beberapa kali Tom Lembong menjadi viral karena pernyataan-pernyataannya yang kontroversial. Berikut beberapa contoh:
- Video "Ngomong Asal" tentang UMKM: Video Tom Lembong yang menyinggung UMKM dengan kalimat "yang penting ada, bukan yang bagus" sempat viral di media sosial.
- Pernyataan tentang "Orang Kaya yang Nggak Punya Hati": Tom Lembong juga sempat menuai kecaman setelah mengatakan bahwa orang kaya yang tidak peduli dengan kondisi masyarakat miskin "tidak punya hati".
- Kritik terhadap "Sistem Pendidikan yang Buruk": Tom Lembong juga pernah mengecam sistem pendidikan di Indonesia yang menurutnya terlalu fokus pada teori dan kurang praktik.
Lebih dari Sekadar Kontroversi
Meskipun kerap menuai kontroversi, Tom Lembong tetap menjadi tokoh yang dihormati di dunia bisnis dan ekonomi. Ia dikenal sebagai sosok yang berani dan jujur, serta memiliki komitmen untuk memajukan bangsa.
Tom Lembong mengajarkan kita untuk:
- Memiliki keberanian untuk bersikap kritis: Ia mencontohkan bahwa kita tidak boleh takut untuk mengkritik kebijakan pemerintah dan sektor bisnis, jika hal itu demi kebaikan bersama.
- Mempunyai tekad untuk memajukan bangsa: Tom Lembong merupakan contoh nyata bagaimana kita bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa, baik melalui bisnis maupun pemikiran.
- Selalu belajar dan berinovasi: Ia menekankan pentingnya untuk terus belajar dan berinovasi, agar tidak tertinggal dalam persaingan global.
Kesimpulan
Tom Lembong adalah sosok yang penuh kontroversi, namun juga penuh inspirasi. Di balik pernyataan-pernyataannya yang terkadang mengundang pro dan kontra, ia memiliki semangat untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Ia mengajarkan kita untuk berani berpendapat, memiliki tekad, dan selalu belajar serta berinovasi. Ia menjadi bukti bahwa kita semua dapat berkontribusi untuk memajukan bangsa, baik melalui bisnis, pemikiran, maupun aksi nyata.
