Sejarah & Makna Festival Kue Bulan di China: Perayaan Panen dan Persatuan
Festival Kue Bulan, juga dikenal sebagai Festival Tengah Musim Gugur, adalah perayaan tradisional Tiongkok yang dirayakan pada hari ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar Tiongkok. Tahun ini, festival tersebut jatuh pada tanggal 10 September 2023. Festival ini memiliki sejarah yang kaya dan merupakan perayaan penting bagi keluarga Tiongkok di seluruh dunia.
Sejarah Festival Kue Bulan
Asal-usul Festival Kue Bulan dapat ditelusuri kembali ke zaman Dinasti Han (206 SM - 220 M), di mana festival ini dikenal sebagai Festival Penghormatan Bulan. Pada saat itu, orang Tiongkok akan menawarkan kue bulan dan makanan lain sebagai persembahan kepada Dewi Bulan, yang dianggap sebagai penguasa bulan.
Legenda Kisah Chang'e:
Salah satu legenda paling populer yang terkait dengan Festival Kue Bulan adalah kisah Chang'e, seorang dewi yang hidup di bulan. Kisah ini bercerita tentang seorang pemanah terkenal bernama Hou Yi yang mendapat pil keabadian dari seorang dewi. Untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan, Hou Yi memutuskan untuk menelan pil tersebut dan mengorbankan dirinya. Sayangnya, istrinya, Chang'e, menemukan pil tersebut dan menelannya. Akibatnya, dia terbang ke bulan dan hidup di sana sendirian.
Legenda ini telah menginspirasi banyak puisi, drama, dan karya seni lainnya di Tiongkok. Festival Kue Bulan dianggap sebagai kesempatan untuk mengingat kisah Chang'e dan untuk merayakan persatuan keluarga.
Tradisi dan Makna Festival Kue Bulan
Festival Kue Bulan dirayakan dengan berbagai tradisi, termasuk:
-
Makan Kue Bulan: Kue bulan adalah makanan tradisional yang dimakan selama festival ini. Kue ini berbentuk bundar, melambangkan kesempurnaan dan persatuan keluarga. Kue bulan berisi berbagai isian, seperti pasta kacang merah, pasta wijen, lotus, dan telur asin.
-
Menyala Lentera: Menyalakan lentera, terutama lentera berbentuk bulan, adalah tradisi populer yang dilakukan untuk menghormati Dewi Bulan dan untuk menikmati keindahan malam bulan purnama.
-
Bermain dengan Lentera: Anak-anak Tiongkok juga sering bermain dengan lentera-lentera kecil dan bernyanyi lagu-lagu tradisional.
-
Menyaksikan Bulan Purnama: Momen terpenting dalam festival ini adalah menyaksikan keindahan bulan purnama yang bersinar terang. Orang Tiongkok percaya bahwa bulan purnama melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
-
Berkumpul dengan Keluarga: Festival Kue Bulan adalah kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul dan merayakan bersama. Mereka akan makan malam bersama, berbagi kue bulan, dan menikmati waktu bersama.
Makna Filosofis:
Festival Kue Bulan tidak hanya perayaan kuliner, tetapi juga memiliki makna filosofis yang dalam. Festival ini mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan keluarga, penghormatan kepada nenek moyang, dan menghargai keindahan alam.
Simbolisme dan Keberlanjutan
Festival Kue Bulan merupakan contoh nyata dari bagaimana budaya Tiongkok telah mempertahankan nilai-nilai tradisional dan simbolisme yang kaya selama berabad-abad. Festival ini menunjukkan pentingnya persatuan keluarga, penghormatan kepada nenek moyang, dan keindahan alam.
Kesimpulan
Festival Kue Bulan adalah perayaan yang penting bagi orang Tiongkok di seluruh dunia. Festival ini menggabungkan sejarah yang kaya, tradisi yang beragam, dan makna filosofis yang dalam. Festival ini tetap relevan dan penting bagi keluarga Tiongkok, dan akan terus dirayakan selama berabad-abad yang akan datang.
