Pertemuan Di Nanshan Saat Bulan Penuh

5 min read Sep 17, 2024
Pertemuan Di Nanshan Saat Bulan Penuh
Pertemuan Di Nanshan Saat Bulan Penuh

Discover more detailed and exciting information on our website. Click the link below to start your adventure: Visit Best Website mr.cleine.com. Don't miss out!

Pertemuan di Nanshan Saat Bulan Penuh: Sebuah Kisah Cinta di Bawah Bintang

Malam itu, angin sepoi-sepoi berhembus lembut menerpa wajahku, membawa aroma harum bunga kamboja dan aroma tanah basah setelah hujan. Langit di atas Nanshan, gunung suci yang menjulang gagah di sebelah selatan kota, tampak begitu luas dan dihiasi taburan bintang yang gemerlap. Bulan purnama, bulat sempurna, menggantung di langit, memancarkan cahaya keperakan yang lembut, menerangi puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi.

Di bawah pancaran cahaya bulan, aku berjanji pada diriku sendiri, "Malam ini, aku akan bertemu dengannya di Nanshan." Dia, gadis yang telah lama kucintai, gadis yang selalu ada di hatiku.

Sudah hampir setahun sejak aku bertemu dengannya di sebuah festival budaya. Sejak saat itu, aku tak henti-hentinya memikirkan dirinya. Senyumnya yang manis, suaranya yang lembut, dan tatapan matanya yang penuh makna selalu terukir di pikiranku. Aku memberanikan diri untuk mengajaknya berbicara, dan ternyata kami memiliki banyak kesamaan. Kami menyukai buku dan film yang sama, menikmati makanan yang sama, dan bahkan memiliki mimpi yang sama.

Namun, keberanianku untuk mengungkapkan perasaanku padanya selalu kandas di tengah jalan. Aku terlalu takut untuk ditolak, terlalu takut untuk kehilangannya. Tapi malam ini, di bawah langit yang dipenuhi bintang dan cahaya bulan purnama, aku merasa hatiku lebih berani.

Dengan langkah ragu, aku berjalan menuju puncak Nanshan. Di sana, aku menemukannya sedang duduk di atas batu besar, memandangi langit. Matanya berkaca-kaca, dan raut wajahnya terlihat begitu sedih.

"Ada apa, Xiaomei?" tanyaku dengan lembut.

Dia menoleh ke arahku, matanya berkaca-kaca, "Aku merindukan orang tuaku. Aku sudah lama tidak bertemu mereka sejak mereka pindah ke luar negeri," ucapnya lirih.

Tanpa ragu, aku duduk di sampingnya, dan menepuk pundaknya perlahan. "Kau tidak sendirian, Xiaomei. Aku juga merindukan orang tuaku. Mereka tinggal di kota sebelah," kataku, berusaha menguatkannya.

Kami diam sejenak, hanya ditemani gemerisik daun bambu dan nyanyian jangkrik yang merdu. Saat itu, aku merasa begitu dekat dengannya, seolah-olah hati kami terhubung oleh benang tak kasat mata.

"Aku ingin sekali bisa mendaki ke puncak Nanshan bersama orang tuaku," Xiaomei mengucapkan keinginannya.

"Aku akan membantumu mewujudkan impianmu," kataku.

Malam itu, kami berdua berbicara tentang banyak hal. Mengenai mimpi, cita-cita, dan juga tentang hidup ini. Aku merasakan kedekatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

**Di bawah cahaya bulan yang lembut, aku mengungkapkan perasaanku padanya. "Xiaomei, aku mencintaimu," kataku dengan sangat serius. **

Dia tersenyum, matanya berbinar-binar. "Aku juga mencintaimu," jawabnya dengan manis.

Di bawah cahaya bulan purnama, di puncak Nanshan, kami berjanji untuk selalu bersama, melewati badai dan topan, dan menjalani hidup yang bahagia bersama.

Kisah cinta kami, yang dimulai di bawah langit yang bertabur bintang dan cahaya bulan purnama di Nanshan, menjadi sebuah kisah yang indah dan tak terlupakan.

Pertemuan di Nanshan saat bulan penuh menjadi momentum baru dalam hidup kami. Kami berjanji untuk selalu mengingat malam yang indah itu, dan menjalani hidup dengan cinta dan bahagia.

Pertemuan Di Nanshan Saat Bulan Penuh
Pertemuan Di Nanshan Saat Bulan Penuh

Thank you for visiting our website wich cover about Pertemuan Di Nanshan Saat Bulan Penuh. We hope the information provided has been useful to you. Feel free to contact us if you have any questions or need further assistance. See you next time and dont miss to bookmark.
close