Mengungkap Sejarah Festival Mooncake & Tradisi Memandang Bulan
Festival Mooncake, atau yang lebih dikenal sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur di Tiongkok, adalah perayaan yang penuh makna dan tradisi yang telah dirayakan selama berabad-abad. Perayaan ini tak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga merambah ke negara-negara Asia Timur lainnya seperti Korea, Jepang, Vietnam, dan Singapura. Di Indonesia sendiri, perayaan ini dikenal sebagai Festival Kue Bulan.
Asal Mula Festival Mooncake
Festival Mooncake memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Ada beberapa teori mengenai asal-usul perayaan ini, namun yang paling populer adalah kisah tentang revolusi melawan pemerintahan Dinasti Yuan pada abad ke-14.
Pada masa itu, Tiongkok diperintah oleh Dinasti Yuan, yang merupakan dinasti Mongol. Penduduk Tiongkok sangat menderita di bawah pemerintahan mereka. Para pemberontak merencanakan perlawanan yang terselubung dengan menggunakan kue bulan sebagai media untuk berkomunikasi. Pesan-pesan rahasia tentang pemberontakan dituliskan di dalam kue bulan dan disebarluaskan ke seluruh Tiongkok. Aksi ini pun akhirnya berhasil menggulingkan Dinasti Yuan dan mengantarkan era baru bagi Tiongkok.
Tradisi Memandang Bulan
Tradisi memandang bulan merupakan bagian penting dari Festival Mooncake. Orang-orang berkumpul di luar rumah, taman, atau di atas atap untuk menikmati pemandangan bulan purnama. Tradisi ini melambangkan keharmonisan, kebersamaan, dan rasa syukur.
Tradisi Lain Dalam Festival Mooncake
Selain memandang bulan, terdapat beberapa tradisi yang dilakukan saat Festival Mooncake:
- Menikmati Kue Bulan: Kue bulan merupakan simbol penting dalam Festival Mooncake. Kue ini memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan rasa, tetapi umumnya berbentuk bulat dan berisikan pasta kacang merah, lotus, atau durian.
- Membakar Lilin: Lilin dibakar untuk menghormati Dewi Bulan, yang dipercaya sebagai penguasa bulan.
- Menyanyikan Lagu: Lagu tradisional seperti "Lagu Bulan" dinyanyikan untuk menghibur suasana perayaan.
- Menyalakan Lentera: Lentera berbagai bentuk dan warna menghiasi rumah-rumah dan jalanan, menciptakan suasana meriah.
- Menyediakan Persembahan: Persembahan seperti buah-buahan dan makanan lainnya disiapkan untuk Dewi Bulan.
Makna Filosofis Festival Mooncake
Festival Mooncake memiliki makna filosofis yang mendalam. Bulan purnama melambangkan kesempurnaan, persatuan, dan kelimpahan. Perayaan ini juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan kebersamaan.
Kesimpulan
Festival Mooncake adalah perayaan yang penuh makna dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Perayaan ini tidak hanya merayakan keindahan bulan purnama, tetapi juga mengenang sejarah perjuangan dan melambangkan kebersamaan dan keharmonisan.