Festival Pertengahan Musim Luruh: Pengkhianatan dan Keabadian Dalam Legenda
Festival Pertengahan Musim Luruh, juga dikenal sebagai Festival Bulan, adalah salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tiongkok. Dirayakan pada tanggal ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar Tiongkok, festival ini dipenuhi dengan makna sejarah, budaya, dan legenda yang menawan.
Asal Usul dan Legenda:
Festival Pertengahan Musim Luruh dikaitkan dengan cerita Chang'e, dewi bulan dalam mitologi Tiongkok. Legenda menceritakan tentang seorang pemanah yang perkasa bernama Hou Yi, yang menyelamatkan dunia dari sepuluh matahari yang membakar bumi. Sebagai hadiah, Kaisar Giok memberinya pil keabadian, tetapi Hou Yi ragu untuk memakannya sendiri. Istrinya, Chang'e, untuk melindungi pil dari orang-orang yang memiliki niat buruk, memakannya sendiri. Setelah memakan pil tersebut, tubuh Chang'e menjadi ringan dan melayang ke bulan, menjadi dewi bulan yang kita kenal.
Setiap tahun, pada malam Festival Pertengahan Musim Luruh, orang-orang Tiongkok akan melihat ke bulan dan mengingat kisah Chang'e, yang telah mengorbankan kebahagiaannya di bumi untuk menyelamatkan dunia. Legenda ini menjadi simbol pengorbanan, cinta, dan keabadian.
Tradisi dan Perayaan:
Festival Pertengahan Musim Luruh dirayakan dengan berbagai tradisi dan perayaan. Beberapa di antaranya:
- Menikmati Kue Bulan: Kue bulan, yang merupakan simbol keutuhan dan persatuan keluarga, adalah makanan tradisional yang dimakan saat festival ini. Kue bulan berbentuk bulat dengan berbagai isian manis dan gurih.
- Menyalakan Lentera: Lentera, simbol harapan dan kebahagiaan, dihiasi dengan berbagai warna dan bentuk, dilampirkan pada pohon dan rumah. Anak-anak akan bermain dengan lentera, dan orang dewasa akan menyalakan lentera untuk menghormati nenek moyang dan berharap agar mimpi mereka terkabul.
- Menyaksikan Bulan Purnama: Malam Festival Pertengahan Musim Luruh biasanya menampilkan bulan purnama yang terang. Orang-orang berkumpul di luar untuk mengagumi keindahan bulan dan berbagi cerita.
- Menikmati Pertunjukan Musik dan Tari: Festival ini juga dirayakan dengan pertunjukan musik dan tari tradisional. Pertunjukan ini biasanya menggambarkan kisah Chang'e dan sejarah festival.
Makna Simbolis:
Festival Pertengahan Musim Luruh menyimpan makna simbolik yang dalam bagi orang Tiongkok. Selain legenda Chang'e, festival ini juga melambangkan:
- Panen dan Kelimpahan: Festival ini jatuh pada musim gugur, musim panen di Tiongkok. Festival ini menjadi kesempatan untuk bersyukur atas hasil panen yang melimpah dan berharap untuk masa depan yang cerah.
- Reuni Keluarga: Festival Pertengahan Musim Luruh menjadi momen penting bagi keluarga untuk berkumpul, saling berbagi cerita, dan menikmati kebersamaan.
- Harapan dan Kebahagiaan: Lentera dan bulan purnama menjadi simbol harapan dan kebahagiaan, mengingatkan orang-orang untuk tetap optimis dalam menghadapi tantangan hidup.
Kesimpulan:
Festival Pertengahan Musim Luruh merupakan tradisi budaya Tiongkok yang kaya makna dan sejarah. Legenda Chang'e dan perayaan yang penuh warna menjadikan festival ini momen istimewa yang dirayakan dengan suka cita oleh jutaan orang di seluruh dunia. Festival ini menjadi bukti ketahanan tradisi dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun temurun.
