Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan

7 min read Sep 17, 2024
Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan
Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan

Discover more detailed and exciting information on our website. Click the link below to start your adventure: Visit Best Website mr.cleine.com. Don't miss out!

Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan yang Mencerminkan Keindahan dan Kerinduan

Festival Musim Luruh, atau Zhongqiu Jie dalam bahasa Mandarin, adalah perayaan tradisional Tiongkok yang dirayakan pada malam bulan purnama ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar Tiongkok. Perayaan ini menjadi momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga, menikmati keindahan bulan purnama, dan menikmati berbagai hidangan lezat. Di balik meriahnya perayaan, tersimpan pula puisi dan lukisan yang mewariskan keindahan dan kerinduan hati manusia dalam menyapa sang rembulan.

Puisi yang Mencerminkan Kerinduan

Puisi telah menjadi media penting dalam mengekspresikan perasaan dan pemikiran manusia sejak dulu kala. Hal ini juga berlaku dalam perayaan Festival Musim Luruh. Para penyair Tiongkok, melalui puisinya, mengabadikan keindahan bulan purnama dan memaknai momen berkumpul bersama keluarga.

Berikut beberapa puisi klasik Tiongkok tentang Festival Musim Luruh:

1. "Su Shi (1037–1101)"

水調歌頭

明月幾時有?把酒問青天。

不知天上宮闕,今夕是何年。

我欲乘風歸去,又恐瓊樓玉宇,高處不勝寒。

起舞弄清影,何似在人間。

轉朱閣,低綺戶,照無眠。

不應有恨,何事長向別時圓?

人有悲歡離合,月有陰晴圓缺,此事古難全。

但願人長久,千里共嬋娟。

Terjemahan:

Kapan bulan purnama muncul? Aku bertanya pada langit biru dengan secangkir anggur di tangan.

Aku tak tahu di istana surga, malam ini adalah tahun berapa.

Aku ingin menunggangi angin pulang, tapi takut istana giok dan menara tinggi akan dingin.

Berputar-putar menari dengan bayangan bulan, lebih baik aku di bumi.

Menelusuri menara merah, menunduk ke pintu kain, memancarkan cahaya pada orang-orang yang terjaga.

Mengapa harus ada kebencian, kenapa bulan selalu purnama saat berpisah?

Manusia punya suka duka, pasang surut, bulan pun begitu, hal ini sulit untuk dihindari.

Hanya harap kita semua hidup lama, dan menikmati bulan purnama bersama meski jauh.

Puisi Su Shi ini menggambarkan kerinduan pada keluarga dan kerabat yang jauh, serta harapan agar mereka semua dapat menikmati keindahan bulan bersama.

2. "Li Bai (701–762)"

舉頭望明月,低頭思故鄉。

Terjemahan:

Ku pandang bulan di atas, di bawah ku rindu kampung halaman.

Puisi pendek Li Bai ini menggambarkan kerinduan yang mendalam terhadap kampung halaman. Hal ini menunjukkan bahwa Festival Musim Luruh, selain menjadi momen berkumpul, juga memicu rasa rindu pada masa lalu dan tempat-tempat yang jauh.

Lukisan yang Mencerminkan Keindahan

Selain puisi, lukisan juga menjadi media penting dalam mengungkapkan keindahan Festival Musim Luruh. Para pelukis Tiongkok, melalui sentuhan kuas mereka, mengabadikan keindahan bulan purnama dan suasana perayaan.

Berikut beberapa lukisan klasik Tiongkok tentang Festival Musim Luruh:

1. "Mulan Mengagumi Bulan" oleh Wang Meng (1308–1385)

Lukisan ini menggambarkan seorang wanita bernama Mulan yang sedang menikmati keindahan bulan purnama di tengah malam. Suasana tenang dan damai terpancar dari lukisan ini, yang diiringi oleh detail yang indah dari pohon, rumah, dan pakaian Mulan. Lukisan ini mengundang para penonton untuk merenung dan menghargai momen kedamaian di tengah hiruk pikuk kehidupan.

2. "Mengenang Kesenangan Lama" oleh Qiu Ying (1494–1552)

Lukisan ini menggambarkan suasana meriah Festival Musim Luruh dengan keluarga yang berkumpul, menikmati hidangan lezat, dan mengagumi keindahan bulan purnama. Lukisan ini memiliki detail yang kaya, seperti meja makan yang penuh hidangan, pakaian yang indah, dan bangunan yang megah. Lukisan ini menunjukkan betapa pentingnya momen berkumpul bersama keluarga dalam perayaan Festival Musim Luruh.

Warisan Budaya yang Tak Lekang Oleh Waktu

Puisi dan lukisan tentang Festival Musim Luruh merupakan warisan budaya yang berharga bagi bangsa Tiongkok. Karya-karya ini tidak hanya mengabadikan keindahan dan suasana perayaan, tetapi juga mewariskan nilai-nilai luhur seperti kerinduan, kebersamaan, dan penghargaan terhadap alam.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini terus hidup dan berkembang, dan terus menginspirasi generasi penerus untuk menghargai tradisi budaya leluhur. Puisi dan lukisan yang mewariskan pesan-pesan universal tentang kerinduan dan keindahan, terus menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menghargai momen bersama keluarga dan keindahan alam.

Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan
Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan

Thank you for visiting our website wich cover about Festival Musim Luruh Cina: Puisi & Lukisan. We hope the information provided has been useful to you. Feel free to contact us if you have any questions or need further assistance. See you next time and dont miss to bookmark.
close