Elon Musk Menghapus Posting Ancaman Pembunuhan terhadap Biden dan Harris
Elon Musk, CEO Twitter, telah menghapus posting yang berisi ancaman pembunuhan terhadap Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Kronologinya:
Pada tanggal 29 September 2023, seorang pengguna Twitter bernama "@Tesla_Cybertruck" memposting tweet yang berisi ancaman pembunuhan terhadap Biden dan Harris. Tweet tersebut berbunyi, "Saya akan menembak Joe Biden dan Kamala Harris di kepala jika saya mendapat kesempatan." Postingan tersebut kemudian dibagikan dan di-retweet oleh beberapa pengguna Twitter lainnya.
Elon Musk, yang telah mengakuisisi Twitter dan menjabat sebagai CEO-nya, awalnya tidak menghapus posting tersebut. Ia malah menulis tweet balasan yang berbunyi, "Itu adalah bentuk kebebasan berbicara." Hal ini memicu kontroversi dan kecaman dari banyak pihak, yang menganggap bahwa Musk tidak bertanggung jawab atas konten yang beredar di platform miliknya.
Setelah menerima banyak kritik, Elon Musk akhirnya memutuskan untuk menghapus posting tersebut. Ia juga menangguhkan akun "@Tesla_Cybertruck" dari platform Twitter.
Reaksi dan Dampak:
Tindakan Musk ini menuai beragam reaksi. Beberapa orang memuji keputusan Musk untuk akhirnya menghapus posting tersebut, sementara yang lain masih mengkritiknya karena tidak bertindak lebih cepat.
Para ahli menilai bahwa tindakan Musk ini berpotensi mencoreng citra Twitter sebagai platform yang bertanggung jawab. Selain itu, hal ini juga dapat menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Musk dalam mengelola konten yang beredar di platform tersebut.
Kesimpulan:
Penghapusan posting ancaman pembunuhan terhadap Biden dan Harris oleh Elon Musk menunjukkan bahwa ia mungkin telah menyadari betapa seriusnya masalah ini. Namun, tindakan ini terlambat dan menunjukkan bahwa Musk masih perlu belajar banyak tentang tanggung jawabnya dalam mengelola platform media sosial yang besar seperti Twitter.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya moderasi konten di platform media sosial, khususnya dalam menanggapi ancaman kekerasan dan ujaran kebencian.
Kata Kunci:
Elon Musk, Twitter, Joe Biden, Kamala Harris, Ancaman Pembunuhan, Kebebasan Berbicara, Moderasi Konten, Platform Media Sosial.
